UNS – Program Studi (Prodi) S-1 Arsitektur Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta memberikan bantuan berupa face shield atau alat pelindung wajah kepada UPTD Puskesmas Wonogiri I. Penyerahan dilakukan di Studio Arsitektur, FT UNS yang dihadiri oleh Wakil Dekan 3 FT Dr. Titis Srimuda Pitana, dosen, mahasiswa, dan perwakilan dari UPTD Puskesmas Wonogiri I pada Kamis (23/4/2020). Kegiatan ini dilakukan Prodi Arsitektur FT UNS untuk menekan angka penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Kepala Program Studi (Kaprodi) Arsitektur FT UNS, Dr. Untung Joko Cahyono mengatakan, dalam kesempatan tersebut, Prodi Arsitektur memberikan bantuan sebanyak 50 face shield yang diproduksi oleh mahasiswa dan dosen Arsitektur FT kepada UPTD Puskesmas Wonogiri I. Face shield ini sangat diperlukan oleh tenaga medis untuk untuk menghindari droplet berupa cairan dari pasien.
Hingga saat ini, jumlah face shield yang telah diproduksi sekitar 700 buah. Selain mendistribusikan face shield ke UPTD Puskesmas Wonogiri I, Prodi Arsitektur juga akan mendistribusikan face shield ke fasilitas-fasilitas kesehatan lain.
Dr. Untung menambahkan bahwa dalam sehari Prodi Arsitektur FT UNS dapat memproduksi sekitar rata-rata 150 buah face shield. “Kalau ada permintaan face shield akan kami penuhi, rata-rata satu puskesmas membutuhkan sekitar 25-50 face shield. Hari ini, selain mendistribusikan ke UPTD Puskesmas Wonogiri I, kami juga mendistribusikan ke Puskesmas Mangunjaya, Kabupaten Bekasi. Jadi, kalau ada Faskes yang meminta, akan kami berikan secara cuma-cuma,” ungkapnya.
Bahan yang digunakan dalam pembuatan face shield ini cukup mudah didapatkan, yaitu mika. Dr. Untung menjelaskan bahwa Prodi Arsitektur akan terus berupaya dalam penanganan Covid-19 sesuai bidangnya.
“Hal ini merupakan wujud kepedulian Prodi Arsitektur agar ikut andil dalam penanganan pandemi Covid-19. Mahasiswa Arsitektur tentu sudah terbiasa dalam memotong dan merangkai bahan maket, seperti mika dan akrilik. Jadi, kami maksimalkan sesuai bidang yang kami tekuni”, jelas Dr. Untung.
Selain itu ditambahkan juga oleh Dr. Titis Srimuda Pitana, terkait desain, kami kembangkan dari desain yang sudah dibuat oleh teman-teman Fakultas Teknik Mesin dan internet. “Pengembangan yang dilakukan lebih fokus pada dua hal berikut: 1) Seminimal mungkin menggunakan bahan meresap air, sehingga face shield bisa dicuci dengan melepas atau mengganti tali pengikatnya. 2) Melindungi seluruh wajah karena di bagian atas ada penutup dahi seperti topi”, terang Dr. Titis.
Upaya yang dilakukan oleh Prodi Arsitektur FT UNS dalam mengatasi kelangkaan APD patut diapresiasi. Langkah sederhana ini dapat menolong ratusan bahkan ribuan nyawa tenaga medis yang sedang berjuang di garda terdepan agar tidak tertular Covid-19.
Prodi Arsitektur FT UNS akan terus berupaya dalam mengatasi pandemi ini hingga proses recovery. “Pembuatan face shield ini merupakan jangka pendek, kami coba memenuhi kebutuhan-kebutuhan mendesak, setelah pandemi berakhir. Kami akan tetap memikirkan bagaimana kelanjutan proses recovery. Selain itu, kami juga akan membuat tutorial dalam bentuk video untuk dibagikan ke masyarakat sehingga jika terpaksa belum bisa mendapatkan face shield, dapat membuat sendiri di rumah dan bersama-sama mampu membantu memenuhi kelangkaan APD” tutup Dr. Untung. Humas UNS/Bayu